Perkembangan sektor ekonomi kreatif di Kecamatan Kota Bangun, Kutai Kartanegara, menunjukkan tren positif dalam lima tahun terakhir. Sub sektor seperti seni pertunjukan, musik, tari, fotografi, videografi, hingga kerajinan dan desain mengalami kemajuan pesat, seiring dengan meningkatnya aktivitas komunitas dan jumlah karya yang dihasilkan.
Pelaksana tugas Ketua Komite Ekonomi Kreatif (Kekraf) Kota Bangun, Fery Sulistyo, menilai geliat ini tidak lepas dari dukungan Dinas Pariwisata Kutai Kartanegara (Dispar Kukar) yang konsisten membuka ruang ekspresi bagi pelaku seni lokal.
“Komunitas semakin aktif, karya-karya mulai tampil di berbagai panggung. Perkembangannya jauh lebih baik dibandingkan lima tahun lalu,” ujar Fery.
Ia mengapresiasi peran aktif Dispar Kukar melalui pelatihan, pendampingan, dan pemberian panggung tampil bagi para pelaku Ekraf. Bahkan, setiap tahun setidaknya dua pelaku Ekraf Kota Bangun mengikuti pelatihan yang digelar dinas tersebut.
Menurut Fery, pelatihan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis, tetapi juga memperkuat daya saing pelaku dalam mengembangkan usaha kreatif secara berkelanjutan.
“Dispar Kukar benar-benar hadir, tidak sebatas simbolik. Mereka memberi dampak konkret terhadap pertumbuhan seni dan budaya lokal,” tambahnya.
Plt Kepala Dispar Kukar, Arianto, menegaskan komitmen dinasnya dalam mendukung sektor ekonomi kreatif di seluruh wilayah Kukar, termasuk Kota Bangun. Ia menyebut potensi Ekraf di daerah tersebut sangat besar dan perlu dikelola secara serius.
“Kami tidak hanya menjadi fasilitator, tapi juga mitra strategis untuk mendorong pelaku seni naik kelas,” ujarnya.
Arianto menekankan bahwa dukungan tidak hanya sebatas kegiatan tahunan, melainkan diarahkan untuk membangun ekosistem kreatif yang berkelanjutan—dengan pelatihan, sertifikasi, hingga penguatan jejaring antar pelaku.
Ia berharap sinergi antara pemerintah, komunitas, dan pelaku usaha lokal dapat memperkuat peran ekonomi kreatif sebagai penggerak ekonomi baru di Kukar. (Adv/Dispar Kukar)
